Contoh Renstra
RENSTRA
SEKOLAH NEGERI
005 CINTA DAMAI
2012-2016
A.
PENGANTAR
Rencana Strategis ini merupakan rencana
pengembangan Sekolah Negeri 005 Cinta Damai untuk periode 2010-2015. Rencana Strategis ini dibangun
berdasarkan visi sekolah yang merupakan
kristalisasi cita-cita dan komitmen bersama tentang kondisi ideal masa depan
yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki, permasalahan
yang dihadapi dan berbagai kecenderungan (perubahan lingkungan) yang sedang dan
akan berlangsung. Berdasarkan visi , selanjutnya dirumuskan berbagai tujuan dan
sasaran yang akan dicapai lima tahun kedepan. Berdasarkan tujuan dan sasaran
tersebut, selanjutnya dirumuskan skenario untuk mencapainnya. Skenario yang
dimaksud meliputi strategi dan program pengembangan yang perlu ditempuh,
beserta indikator-indikator keberhasilannya.
B.
GAMBARAN UMUM
Titik berat Perencanaan Strategi pengembangan Sekolah ini adalah aspek-aspek strategis dalam penyelenggaraan dan
pengembangan Sekolah. Aspek-aspek strategis yang dimaksud meliputi (1) kinerja
penyelenggaraan pendidikan, (2) kinerja penyelenggaraan dan pengabdian kepada
masyarakat, (3) kinerja manajemen Sekolah yang
meliputi bidang manajemen sumberdaya insani, keuangan, sumberdaya fisik,
pengembangan Sekolah, administrasi akademik, pengembangan perpustakaan, dan
teknologi informasi, (4) budaya organisasi dan iklim akademik, dan (5) jaringan
kerjasama (networking). Yang perlu mendapatkan penekanan adalah bahwa
aspek-aspek tersebut bukanlah sesuatu yang saling terpisah tetapi merupakan
suaatu kesatuan yang saling terkait.
Penyusunan
Rencana Strategis ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk penyelenggaraan dan
pengembangan sekolah 5 (lima) tahun ke depan. Rencana Strategis ini bukanlah
merupakan pedoman yang statis, melainkan dinamis. Artinya, rencana tersebut
dapat ditinjau ulang secara periodik, setiap setahun sekali. Peninjauan rencana
juga dapat dilakukan sesuai dengan
perubahan-perubahan penting yang diperkirakan berpengaruh secara signifikan
terhadap penyelenggaraan dan pengembangan sekolah.
Namun demikian, rencana strategis ini tidak berarti
sekedar sebuah dokumen, apalagi sekedar untuk memenuhi kepentingan sangat
praktis, semacam kelengkapan administratif untuk akreditasi. Rencana Strategis
ini disusun berdasarkan kesadaran, kehendak, kebutuhan bersama untuk dijadikan
sebuah pedoman bagi penyelenggaraan dan pengembangan sekolah, agar setiap keputusan yang diambil
dan setiap langkah yang ditempuh oleh setiap elemen pada setiap level merupakan
bagian dari upaya untuk menuju tujuan bersama yang sudah ditetapkan. Sebagai
pedoman penyelenggaraan dan pengembangan sekolah, Rencana Strategis ini harus menjadi komitmen bersama
seluruh elemen penyelenggara sekolah. Oleh karena itu, dokumen ini perlu disyahkan oleh Kepala Sekolah yang merupakan representasi dari unsur-unsur penyelenggaraan sekolah.
Sebagai pedoman penyelenggaraan dan pengembangan sekolah, Rencana
Strategis ini perlu dijabarkan dalam berbagai dokumen perencanaan yang lebih
operasional. Dokumen perencanaan opersasional yang dimaksud adalah Rencana
Strategis ditingkat unit, Rencana Tindakan (Action Plan) per bidang, dan
berbagai peraturan penyelenggaraan sekolah.
C. TAHAPAN PERENCANAAN STRATEGIS
Tahap 1
Profil
Layanan
Sekolah
Dasar Negeri 005 Cinta Damai berdiri di lahan seluas 2 hektare yang beralamat
di Desa Cinta Damai Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar.
Berdiri
Tahun 1986
Keberhasilan
Program Sebelumnya
Sekolah
Dasar Negeri 005 Cinta Damai yang di Pimpin oleh Kepala Sekolah ( Hardoyo,S.Pd
) telah dapat mengembangkan iptek secara skala dunia dan dapat bersaing
lulusanya di tingkat Kabupaten, begitu pula para staf pengajarnya sebagaian besar mempunyai kompetensi S1. Telah
mengembangkan program model ajar yang aktif menyenanagkan, menciptakan modul
ajar yang diterapkan disekolahnya dan telah terbagun beberapa fasilitas
pengajaran dan lab serta sarana pendidikan jasmani, ruang pertemuan.
Isu-Isu
Strategis
Memasuki
millenium ketiga sekarang ini, penyelenggaraan pendidikan tingkat nasional sedang
dan akan menghadapi sejumlah permasalahan. Di antara permasalahan-permasalahan
tersebut adalah gejala semakin menguatnya arus globalisasi, pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perubahan arah kebijakan
pendidikan.
Millenium
ketiga merupakan era globalisasi dan informasi. Dalam kaitannya dengan
globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menyetujui dan
terlibat aktif dalam berbagai kesepakatan perdagangan global, seperti WTO,
GATT, APEC dan sebagainya. Dalam era globalisasi dan informasi, hampir semua
faktor produksi,seperti uang, teknologi, jasa, pabrik dan peralatan dapat
bergerak melintasi tapal batas negara tanpa kesulitan berarti. Dunia terasa
menjadi semakin sempit, jarak terasa semakin dekat, waktu terasa berjalan
semakin cepat, dan mobilitas orang dan barang semakin tinggi. Kondisi tersebut
akan mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan pendidikan nasional.
Implikasi-implikasi yang dimaksud adalah: Pertama, tenaga kerja terdidik dari
luar negeri yang masuk ke Indonesia akan semakin besar, sehingga persaingan
dunia kerja bagi semakin ketat. Kedua, sekolah luar
negeri akan semakin mudah menyelenggarakan pendidikan di Indonesia, sehingga
calon siswa mempunyai peluang yang tinggi untuk memilih sekolah
yang berkualitas. Hal demikian berarti bahwa persaingan antar sekolah untuk menarik siswa akan semakin ketat.
Persaingan tersebut tidak hanya meyangkut output, melainkan juga biaya
penyelenggaraan sekolah dan kinerja
penyelenggaraan sekolah, baik yang
terkait dengan sumberdaya manusia, fasilitas maupun manajemen.
Isu
lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam penyusuanan Rencana Strategis
adalah implementasi otonomi pendidikan. Pemberlakuan otonomi sekolah mempunyai implikasi-implikasi sebagai berikut: (1) pengurangan
subsidi pemerintah terhadap sekolah, (2)
strategi yang ditempuh oleh sekolah dalam
menggali sumber dana lain di luar subsidi pemerintah, dan (3) strategi yang
ditempuh oleh sekolah negeri
dan swasta terutama dalam menjaring calon
siswa.
Dalam
kaitannya dengan implementasi otonomi pendidikan, sekolah negeri bagaimanapun berada dalam posisi lebih diuntungkan daripada
sekolah swasta, karena dua alasan. Pertama, pemerintah masih memberikan
subsidi yang berupa gaji pegawai negeri, sehingga sekolah negeri tidak perlu susah-susah mencari dana untuk menggaji
karyawan. Kedua, rata-rata sekolah negeri
telah memiliki SDM yang lebih baik daripada rata-rata swasta,
terutama dalam aspek jabatan akademik guru, meskipun
dalam hal kewirausahaan (entrepreneurship) rata-rata swasta
secara relatif telah memiliki pengalaman lebih baik daripada rata-rata negeri.
Dalam
kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh sekolah lain dalam mengimplementasikan otonomi pendidikan , terdapat
kecenderungan bahwa sebagian besar sekolah, terutama
negeri, akan menambah daya tampung mereka agar lebih banyak calon siswa yang
diterima di sekolah yang bersangkutan. Kecenderungan penggunaan strategi ini
mulai terlihat secara signifikan sejak tahun akademik
2009, 2010, dan 2011, ketika berbagai sekolah negeri, sekurang-kurangnya di Kampar khususnya dan Riau pada
umumnya , meningkatkan daya tampung mereka, dan strategi tersebut
berkonsekuensi logis pada menurunnya jumlah pendaftar pada sebagian besar swasta se Jawa Barat dan Jateng pada tiga tahun terakhir. Strategi ini cenderung ditempuh
karena berkaitan dengan upaya negeri untuk
dapat mandiri, baik dalam pengalian maupun pengelolaan dana, sehingga negeri tidak lagi banyak tergantung pada kemampuan pembiayaan
pemerintah, terutama pada pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan dan
pemeliharaan berbagai fasilitas pembelajaran. Diantara upaya-upaya yang
dilakukan negeri untuk meningkatkan daya tampung tersebut adalah
menyelenggarakan kelas paralel, dan membuka program ekstensi bahkan program
ekstensi. Peningkatan daya tampung ini berkaitan erat dengan jumlah dana yang
bisa diperoleh dari calon siswa. Konsekuensinya adalah bahwa jumlah spill-over
(limpahan) calon siswa dari negeri yang
selama ini menjadi konsumen utama swasta
menjadi semakin kecil, sehingga perolehan calon siswa swasta
juga semakin kecil dan keberlangsungan swasta daat
menjadi terancam.
Dalam
kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh sekolah negeri dan swasta dalam memenangkan persaingan antar sekolah
terutama dalam menjaring calon siswa, terdapat kecenderungan bahwa
masing-masing sekolah akan bersikap proaktif, terutama dalam membangun berbagai
jaringan (networking) dengan berbagai intitusi untuk berbagai keperluan, baik
pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. Konsekuensinya adalah
bila sekolah tidak siap dengan langkah-langkah serupa, maka dapat
diperkirakan bahwa swasta akan selalu tertinggal di belakang
dan tidak mampu mengakses berbagai resources yang ada di berbagai institusi.
Kondisi
Sekolah Dasar Negeri 005
Cinta Damai.
Hal
lain yang perlu mendapatkan perhatian di dalam perumusan Rencana Strategis
adalah kondisi internal institusi sendiri, baik dalam kaitannya dengan kekuatan
dan kelemahan maupun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan
kekuatan dan mengurangi kelemahan. Oleh karena itu, Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai perlu mengidentifikasi secara lebih cermat jujur kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan tersebut serta dapat merumuskan strategi yang tepat untuk
mengoptimalisasikan kekuatan dan meminimalisasikan kelemahan tersebut.
Di
antara kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai saat ini adalah sebagai berikut: (1) lokasi Sekolah yang cukup strategis dan memiliki peluang pengembangan ke
depan, (2) memiliki kesadaran untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan
kedepan, (3) secara bertahap bersedia melangkah menuju profesionalisme melalui
bentuk-bentuk evalusai diri, (4) memiliki kemampuan yang relatif baik dalam
kerja tim (team-working), dan (5) memiliki pengalaman dalam mengelola
sumberdaya secara mandiri. Sementara di antara kelemahan-kelemahannya adalah:
(1) pengembangan Sekolah belum terpadu dan memperhitungkan berbagai aspek, baik yang
bersifat ideologis, akademik, manajerial, estetik, maupun ekologis,
(2) perhitungan terhadap berbagai perkembangan masa depan belum didasarkan atas
informasi atau data-data yang konkret dan akurat, (3) aspek-aspek kinerja baik
yang terkait dengan proses pembelajaran (guru,
kurikulum, metode, output, dll.) dan yang terkait dengan manajemen (finansial,
sarana-prasarana) masih memerlukan banyak perhatian, (4) kualitas guru secara individual masih rendah, dan (5) belum banyak
memanfaatkan sumber-sumber lain diluar dana yang diperoleh dari mahasiswa,
melalui berbagai jaringan kerjasama (networking).
Arah
Pengembangan
Barkaitan
dengan permasalahan-permasalahan tersebut maka eksistensi dan keberlanjutan Sekolah Dasar Negeri 005
Cinta Damai tergantung pada kemampuan-kemampuan sebagai berikut. Pertama,
kemampuan untuk meningkatkan kompetensi siswa secara terus menerus sehingga
memiliki daya saing yang tinggi, Kedua, kemampuan untuk mengembangkan berbagai
ragam keilmuan secara berkelanjutan. Dalam hal ini, Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai sebagai pengelola
ilmu harus mampu menghasilkan berbagai output keilmuan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Berkaitan degan hal tersebut maka paradigma
pengelolaan sekolah perlu bergeser dari pengelolaan yang berorientasi pada
persediaan (supply driven). Ketiga, kemapuan membangun manajemen sekolah yang efisien, efektif, akuntabel, dan transparan dalam
rangka membangun School governance. Keempat, kemampuan untuk membangun kultur taqwa’ secara terus menerus dalam rangka kultur akademik yang
kokoh. Kelima, kemampuan meningkatkan eksistensi warga sekolah secara berkelanjutan. Keenam, kemampuan meningkatkan modal
sumberdaya insani secara berkelanjutan. Dan ketujuh, kemampuan Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai untuk membangun jaringan dengan berbagai
intitusi baik untuk kepentingan-kepentingan pendidikan, penelitian, pengabdian
pada masyarakat maupun untuk kepentingan penggalian dana (fund-raising).
Upaya-upaya
tersebut perlu dilakukan secara simultan, karena kemampuan-kemampuan tersebut
pada dasarnya saling terkait dan merupakan kesatuan yang utuh.
Tahap
II
VISI,
DAN MISI
Visi
dan Misi
Sekolah pada
hakekatnya merupakan lembaga yang berfungsi untuk melestarikan, mengembangkan,
menyebarluaskan, dan menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu
sekolah juga berfungsi mengembangkan kualitas sumberdaya manusia
dan menghasilkan jasa-jasa. Dalam era globalisasi, informasi, dan interpedensi
sebagaimana yang telah, sedang, dan akan berlangsung, peran sekolah menjadi semakin penting. Dalam era tersebut keunggulan
suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumberdaya alam yang
dimilikinya, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia,
penguasaan informasi, serta penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Berkaitan
dengan persoalan di atas, eksistensi Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai kedepan
ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai perlu secara terus-menerus
mempertinggi daya saing dan daya juang guna mencapai keunggulan kompetitif
berkelanjutan.berdasarkan landasan filosofi dan pemikiran di atas Sekolah Dasar Negeri 005
Cinta Damai merumuskan visi, misi dan tujuan penyelenggaraan dan pengembangan sebagai
berikut.
1.
Visi
“Sebagai
pusat unggulan (center of excellence) dalam pengembangan ipteks dan sumberdaya
manusia berdasarkan nilai-nilai keBhinekaan dan
tuntutan zaman serta memberi arah pada perubahan”.
2.
Misi
Memajukan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasarkan nilai-nilai keBhinekaan dan memenuhi tuntutan zaman dalam rangka membangun
masyarakat Indonesia sebagai masyarakat utama.
Mengembangkan
sumberdaya manusia berdasarkan nilai-nilai keislaman dan memenuhi tuntutan
zaman serta memberi arah perubahan dalam rangka membangun masyarakat Indonesia
sebagai masyarakat utama.
Pokok-pokok
pikiran tentang visi dan misi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut.
(1)
Pusat Unggulan
Pengertian
sebagai pusat unggulan adalah bahwa keberadaan dan produk yang dihasilkan Sekolah Dasar Negeri 005
Cinta Damai diakui, dibutuhkan dan dijadikan sebagai alternatif utama oleh
masyarakat, baik tingkat lokal, nasional.
(2)
Pengembangan ipteks berdasarkan nilai-nilai keBhinekaan
dan tuntutan zaman serta memberi arah pada perubahan
Pengertian
pengembangan ipteks berdasarkan nilai-nilai keBhinekaan
dan tuntutan zaman serta memberi arah pada perubahan adalah upaya Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai untuk mengembangkan ipteks didasarkan
(kesadaran tentang kesatuan antara pengetahuan dan nilai), ‘ilmu (rasional-transendal, objektif, kritis, inovatif, kreatif,
terbuka), amanah (kejujuran), berorientasi pada ‘adala(kesejahteraan manusia), khalifah (ketinggian kodrat dan
martabat manusia), istishlah (kesejahteraan alam semesta) dalam rangka ‘ibadah
(pengabdian manusia pada Tuhan).
(3)
Pengembangan sumberdaya manusia berdasarkan nilai-nilai keBhinekaan
dan tuntutan zaman serta memberi arah pada perubahan
3.
Merumuskan Tata Nilai
Sebagai
bagian dari usaha, Sekolah Dasar Negeri 005 Cinta Damai bertekad menjadikan “Wacana
Keilmuan dan KeBhinekaan” sebagai Tata Nilai penyelenggaraan dan pengembangan
institusi pendidikan. Penyelenggaraan dan pengembangan Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai berusaha
mengintegrasikan antara nilai-nilai keilmuan keBhinekaan
serhingga mampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, yang dijiwai oleh nilai-nilai keBhinekaan.
TAHAP
III
TUJUAN,
SASARAN, STRATEGI, DAN
PRIORITAS
PROGRAM
A.
KUALITAS AKADEMIK LULUSAN
1.
Dasar Pemikiran
Salah
satu tolak ukur kualitas pendidikan adalah daya saing lulusannya . Untuk dapat
menghasilkan lulusan yang bermutu, sekurang-kurangnya di tingkat lokal, Sekolah
Dasar Negeri 005 Cinta Damai harus mampu
menghasilkan lulusan dengan standar kualifikasi nasional regional.
2.
Merumuskan Tujuan
Melaksanakan
program pendidikan sekolah dasar, yang
meghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat nasional dan regional
dan dunia.
3.
Sasaran
.
Pendidikan Dasar
1) Terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan profesional.
2) Dihasilkannya
lulusan yang memiliki standar kulalifikasi tingkat regional Dunia.
4.
Strategi dan Kebijakan
a. Meningkatkan
kualitas rekruitmen guru dan siswa.
b. Meningkatkan
kompetensi akademik guru
c. Meningkatkan
kemampuan guru dalam metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik.
d. Memperbarui
kurikulum yang menunjang kompetensi lulusan dan relevansi
e. Meningkatkan
kualitas lulusan.
TAHAP
IV
Merumuskan
Program dan Indikator Kinerja
Prioritas
Program Strategi Rekruitmen Guru
Standarisasi
sistem rekruitmen guru, yang meliputi: penyusunan formasi kebutuhan, mekanisme
rekruitmen, penetapan standar kualifikasi input (standar kualitas minimal),
standarisasi intrumen rekruitmen (sesuai dengan formasi kebutuhan), dan
standarisasi kualifikasi tim seleksi.
Indikator
Kinerja Program Rekruitment Guru
Adanya standar sistem rekruitmen Guru yang akuntabel .
Prioritas Program Peningkatan Kompetensi Akademik Guru
1) Meningkatkan
jumlah guru untuk studi lanjut (S1dan S2), mengikuti kursus-kursus profesional dan kursus
bahasa inggris, serta mengikuti pelatihan-pelatihan secara berjenjang dan
berkelanjutan.
2) Melaksanakan
monotoring dan pembinaan Guru yang mengkuti studi lanjut (S1 dan S2) melalui
mekanisme insentif dan disintensif.
3) Menjalin
networking untuk menciptakan peluang-peluang komunikasi akademik melalui
bentuk-bentuk short-course, seminar internasional, dan fellowship.
4) Memantapkan
spesialisasi bidang keahlian dosen.
Indikator Kinerja Program Peningkatan Kompetensi Akademik
Guru
1) Jumlah
Guru tetap yang lulus S1 pada tahun …….. sebanyak ………orang
2) Jumlah
Guru tetap yang mengikuti pendidikan program S1 per tahun sejumlah …. orang.
3) Jumlah
Guru yang mengikuti short-course, seminar Nasional , dan fellowship meningkat.
4) Meningkatkan
jumlah karya ilmiah Guru (buku ajar, artikel publikasi di jurnal terakreditasi)
sesuai dengan bidang keahlian guru.
Prioritas Program Strategi Peningkatan Kompetensi Guru
dalam Metode Pembelajaran
1) Meningkatkan
jumlah Guru untuk mengikuti berbagai kursus pembelajaran secara berjenjang dan
berkelanjutan untuk menunjang proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan
menarik.
2) Meningkatkan
sarana-prasarana pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran kreatif,
inovatif, dan menarik.
3) Mendorong
Guru untuk menyusun bahan ajar.
Indikator Kinerja Program Peningkatan Kompetensi Guru
dalam Metode Pembelajaran
1) Jumlah Guru
tetap yang sudah mengikuti kursus metode pembelajaran tingkat dasar pada tahun
....... sebanyak ..... orang (kurang lebih ...... orang pertahun ditambah Guru
yang telah mengikuti kursus pembelajaran tingkat dasar saat ini sebanyak ......
orang).
2) Jumlah Guru
tetap yang sudah mengikuti kursus metode pembelajaran tingkat dasar pada tahun
...... sebanyak ....... orang (kurang lebih....... orang pertahun ditambah guru
yang telah mengikuti kursus pembelajaran tingkat lanjut pada saat ini sebanyak
kurang lebih ....... orang).
3) Semua
ruang belajar pada tahun 2012 telah dilengkapi dengan LCD.
4) Semua
tingkat pada tahun 2012telah dilengkapi dengan LCD dan Laptop.
5) Tersedianya
Satuan Materi Sajian setiap mata pelajaran untuk setiap tatap muka yang disusun
oleh pengajar masing-masing.
Prioritas
Program Pembaharuan Kurikulum
1) Melakukan
kompilasi ipteks yang mutakhir.
2) Meng-update
kurikulum secara periodik.
Indikator
Kinerja Program Pembaharuan Kurikulum
1) Tersedianya
data hasil tracing study untuk setiap tingkat.
2) Tersedianya
kompilasi ipteks yang mutakhir.
3) Terdokumentasikannya
perkembangan kurikulum dari waktu ke waktu.
Prioritas
Program Peningkatan Kualitas Lulusan
1) Mengikutsertakan
siswa dalam kegiatan-kegiatan tutorial, asistensi, penelitian, jurnalistik,
seminar dan berbagai lomba karya ilmiah.
2) Menyusun
desain pembelajaran yang mendorong siswa menulis dan menyajikan gagasan secara
sistematik.
3) Menetapkan
standar kompetensi lulusan pada tingkat nasional dan internasional.
4) Melembagakan
kegiatan lomba karya ilmiah, karya inovatif, dan karya kreatif secara
terprogram dan terintegrasi dengan pembelajaran.
5) Menetapkan
standar kualifikasi profesi tingkat regiomal.
6) Membangun unit
organisasi yang menangani penempatan siswa kejuruan dan peningkatan ketrampilan
kewirausahaan.
7) Menyelenggarakan
program magang bagi siswa.
Indikator Kinerja Program Peningkatan Kualitas Lulusan
1) Jumlah siswa
yang terlibat di dalam kegiatan-kegiatan tutorial, asistensi, penelitian,
jurnalistik, seminar, dan lomba karya ilmiah meningkat.
2) Jumlah siswa
yang menulis dan menyajikan gagasan/karya secara sistematik meningkat.
3) Tersedianya
standar kompetensi lulusan pada tingkat nasional dan internasional.
4) Terlembagakannya
kegiatan lomba karya ilmiah, karya inovatif, dan karya kreatif secara
terprogram.
5) Tersedia dan diterapkannya
standart kualifikasi profesi tingakat regional.
6) Terbentuk dan
berfungsinya unit organisasi yang menangani penempatan kerja dan peningkatan
ketrampilan kewirausahaan bagi kejuruan.
7) Terselenggarakannya
program magang bagi siswa kejuruan.
PROGRAM
KEGIATAN
No
|
Sasaran
|
Kode
|
Program Kegiatan
|
Pelaksanaan program kegiatan
|
Ket
|
|||||
Indikator
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
|||||
1
|
Standarisasi sistem rekruitmen guru, yang meliputi:
penyusunan formasi kebutuhan, mekanisme rekruitmen, penetapan standar
kualifikasi input (standar kualitas minimal), standarisasi intrumen
rekruitmen (sesuai dengan formasi kebutuhan), dan standarisasi kualifikasi
tim seleksi.
|
SKG
|
Prioritas Program Strategi Rekruitmen Guru
|
Adanya standar sistem rekruitmen Guru
yang akuntabel .
|
√
|
√
|
√
|
|||
2
|
1).Meningkatkan jumlah guru untuk studi lanjut (S1,&S2),mengikuti
kursus-kursus profesional dan kursus bahasa inggris, serta mengikuti
pelatihan-pelatihan secara berjenjang dan berkelanjutan.
2).Melaksanakan monotoring dan pembinaan Guru yang
mengkuti studi lanjut (S1) melalui mekanisme insentif dan disintensif.
3).Menjalin networking untuk menciptakan peluang-peluang
komunikasi akademik melalui bentuk-bentuk short-course, seminar Nasional, dan
fellowship.
4).Memantapkan spesialisasi bidang keahlian dosen.
|
SKA
|
Program Peningkatan Kompetensi Akademik Guru
|
1).Jumlah Guru tetap yang lulus S1 pada tahun 2012
sebanyak …..orang (….. orang pertahun).
2).Jumlah Guru tetap yang mengikuti pendidikan program S2
per tahun sejumlah ……orang.
3).Jumlah Guru yang mengikuti short-course, seminar
Nasional, dan fellowship meningkat.
4).Meningkatkan jumlah karya ilmiah Guru (buku ajar,
artikel publikasi di jurnal terakreditasi) sesuai dengan bidang keahlian
guru.
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
3
|
1).Meningkatkan jumlah Guru untuk mengikuti berbagai
kursus pembelajaran secara berjenjang dan berkelanjutan untuk menunjang
proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik.
2)Meningkatkan sarana-prasarana pembelajaran yang
menunjang proses pembelajaran kreatif, inovatif, dan menarik.
3)Mendorong Guru untuk menyusun bahan ajar.
|
MP
|
Program Strategi Peningkatan
Kompetensi Guru dalam Metode Pembelajaran
|
1).Jumlah Guru tetap yang sudah
mengikuti kursus metode pembelajaran tingkat dasar pada tahun 2012 sebanyak
.... orang (kurang lebih .... orang pertahun ditambah Guru yang telah
mengikuti kursus pembelajaran tingkat dasar saat ini sebanyak .... orang).
2).Jumlah Guru tetap yang sudah
mengikuti kursus metode pembelajaran tingkat dasar pada tahun 2012 sebanyak
...... orang (kurang lebih .....orang pertahun ditambah guru yang telah
mengikuti kursus pembelajaran tingkat lanjut pada saat ini sebanyak kurang
lebih ....... orang).
3).Semua ruang belajar pada tahun 2012 telah dilengkapi
dengan LCD.
4)Semua tingkat pada tahun 2012 telah dilengkapi dengan
LCD dan Laptop.
5)Tersedianya Satuan Materi Sajian setiap mata pelajaran
untuk setiap tatap muka yang disusun oleh pengajar masing-masing.
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
4
|
1)Tersedianya data hasil tracing study untuk setiap
tingkat.
2)Tersedianya kompilasi ipteks yang mutakhir.
3)Terdokumentasikannya perkembangan
kurikulum dari waktu ke waktu.
|
PK
|
Pembaharuan Kurikulum
|
1)Tersedianya data hasil tracing study untuk setiap
tingkat.
2)Tersedianya kompilasi ipteks yang mutakhir.
3)Terdokumentasikannya perkembangan
kurikulum dari waktu ke waktu
|
√
|
√
|
√
|
|||
5
|
1)Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan-kegiatan tutorial,
asistensi, penelitian, jurnalistik, seminar dan berbagai lomba karya ilmiah.
2)Menyusun desain pembelajaran yang mendorong siswa
menulis dan menyajikan gagasan secara sistematik.
3)Menetapkan standar kompetensi
lulusan pada tingkat Kecamatan dan Kabupaten
3)Melembagakan kegiatan lomba karya
ilmiah, karya inovatif, dan karya kreatif secara terprogram dan terintegrasi
dengan pembelajaran.
.
|
KL
|
Peningkatan Kualitas Lulusan
|
1)Jumlah siswa yang terlibat di dalam kegiatan-kegiatan
tutorial, asistensi, penelitian, jurnalistik, seminar, dan lomba karya ilmiah
meningkat.
2)Jumlah siswa yang menulis dan
menyajikan gagasan/karya secara sistematik meningkat.
3)Tersedianya standar kompetensi lulusan
pada tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
4)Terlembagakannya kegiatan lomba
karya ilmiah, karya inovatif, dan karya kreatif secara terprogram.
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
TAHAP
V
RENCANA
DAN BIAYA
Hasil perhitungan biaya dari masing masing biaya kegiatan
telah diperoleh, selanjutnya untuk menyusun sector strategic Sekolah Dasar
Negeri 005 Cinta Damai yang multi tahun
dan multi sumber semua ketersediaan dana untuk semua tahun periode rencana,
rekapitulasi semua tertera dibawah ini
BIDANG
|
TAHUN
: 2012
|
||||
RENCANA
BIAYA
|
TOTAL
SUMBER DANA
|
SUMBER
PENDANAAN
|
|||
DIKNAS
|
SEKOLAH
|
DLL
|
|||
Rekruitment
|
25.000.000
|
15.000.000
|
10.000.000
|
15.000.000
|
|
Peningkatan
Kompetensi Akademik Guru
|
100.000.000
|
75.000.000
|
25.000.000
|
75.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
250.000.000
|
200.000.000
|
50.000.000
|
200.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
75.000.000.
|
65.000.000
|
10.000.000
|
65.000.000
|
|
Pembaharuan
Kurikulum
|
85.000.000.
|
80.000.000.
|
5.000.000.
|
80.000.000.
|
|
Peningkatan
Kualitas Lulusan
|
50.000.000
|
45.000.000
|
5.000.000.
|
45.000.000
|
|
Jumlah
|
Rp.685.000.000
|
Rp.475.000.000
|
Rp.95.000.000.
|
Rp.475.000.000
|
BIDANG
|
TAHUN
: 2013
|
||||
RENCANA
BIAYA
|
TOTAL
SUMBER DANA
|
SUMBER
PENDANAAN
|
|||
DIKNAS
|
SEKOLAH
|
DLL
|
|||
Rekruitment
|
25.000.000
|
15.000.000
|
10.000.000
|
15.000.000
|
|
Peningkatan
Kompetensi Akademik Guru
|
100.000.000
|
75.000.000
|
25.000.000
|
75.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
250.000.000
|
200.000.000
|
50.000.000
|
200.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
75.000.000.
|
65.000.000
|
10.000.000
|
65.000.000
|
|
Pembaharuan
Kurikulum
|
85.000.000.
|
80.000.000.
|
5.000.000.
|
80.000.000.
|
|
Peningkatan
Kualitas Lulusan
|
50.000.000
|
45.000.000
|
5.000.000.
|
45.000.000
|
|
Jumlah
|
Rp.685.000.000
|
Rp.475.000.000
|
Rp.95.000.000.
|
Rp.475.000.000
|
BIDANG
|
TAHUN
: 2014
|
||||
RENCANA
BIAYA
|
TOTAL
SUMBER DANA
|
SUMBER
PENDANAAN
|
|||
DIKNAS
|
SEKOLAH
|
DLL
|
|||
Rekruitment
|
25.000.000
|
15.000.000
|
10.000.000
|
15.000.000
|
|
Peningkatan
Kompetensi Akademik Guru
|
100.000.000
|
75.000.000
|
25.000.000
|
75.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
250.000.000
|
200.000.000
|
50.000.000
|
200.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
75.000.000.
|
65.000.000
|
10.000.000
|
65.000.000
|
|
Pembaharuan
Kurikulum
|
85.000.000.
|
80.000.000.
|
5.000.000.
|
80.000.000.
|
|
Peningkatan
Kualitas Lulusan
|
50.000.000
|
45.000.000
|
5.000.000.
|
45.000.000
|
|
Jumlah
|
Rp.685.000.000
|
Rp.475.000.000
|
Rp.95.000.000.
|
Rp.475.000.000
|
BIDANG
|
TAHUN
: 2015
|
||||
RENCANA
BIAYA
|
TOTAL
SUMBER DANA
|
SUMBER
PENDANAAN
|
|||
DIKNAS
|
SEKOLAH
|
DLL
|
|||
Rekruitment
|
25.000.000
|
15.000.000
|
10.000.000
|
15.000.000
|
|
Peningkatan
Kompetensi Akademik Guru
|
100.000.000
|
75.000.000
|
25.000.000
|
75.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode Pembelajaran
|
250.000.000
|
200.000.000
|
50.000.000
|
200.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
75.000.000.
|
65.000.000
|
10.000.000
|
65.000.000
|
|
Pembaharuan
Kurikulum
|
85.000.000.
|
80.000.000.
|
5.000.000.
|
80.000.000.
|
|
Peningkatan
Kualitas Lulusan
|
50.000.000
|
45.000.000
|
5.000.000.
|
45.000.000
|
|
Jumlah
|
Rp.685.000.000
|
Rp.475.000.000
|
Rp.95.000.000.
|
Rp.475.000.000
|
BIDANG
|
TAHUN
: 2016
|
||||
RENCANA
BIAYA
|
TOTAL
SUMBER DANA
|
SUMBER
PENDANAAN
|
|||
DIKNAS
|
SEKOLAH
|
DLL
|
|||
Rekruitment
|
25.000.000
|
15.000.000
|
10.000.000
|
15.000.000
|
|
Peningkatan
Kompetensi Akademik Guru
|
100.000.000
|
75.000.000
|
25.000.000
|
75.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
250.000.000
|
200.000.000
|
50.000.000
|
200.000.000
|
|
Strategi Peningkatan Kompetensi Guru dalam Metode
Pembelajaran
|
75.000.000.
|
65.000.000
|
10.000.000
|
65.000.000
|
|
Pembaharuan
Kurikulum
|
85.000.000.
|
80.000.000.
|
5.000.000.
|
80.000.000.
|
|
Peningkatan
Kualitas Lulusan
|
50.000.000
|
45.000.000
|
5.000.000.
|
45.000.000
|
|
Jumlah
|
Rp.685.000.000
|
Rp.475.000.000
|
Rp.95.000.000.
|
Rp.475.000.000
|
TAHAP
VI
RENCANA
MONITORING DAN EVALUASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar